Senin, 16 Maret 2020

Wanita Bodoh


Kisah ini berawal ketika aku masuk di salah satu perguruan tinggi swasta di Seoul. Tadinya aku sudah berkomitmen kepada diriku sendiri bahwa aku tidak akan jatuh cinta atau suka dengan laki-laki ketika berada disini. Seiring berjalannya waktu, semua kata-kata ku itu tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
Yah, aku adalah yeoja pabbo yang selalu ingkar dengan janji-janji yang diriku buat sendiri, aku menyesali segala perbuatanku saat ini.. ingin rasanya aku berlari ke manapun aku bisa berlari sekuat hati tanpa ada seorang pun yang mengetahui keberadaanku, untuk aku bisa dengan puas menyesali segala yang telah terjadi. Menyesali segala perbuatan yang sama sekali tidak sesuai dengan ekspektasiku.
Aku merasa semua orang adalah jahat. Semua orang sama saja, hanya memanfaatkanku saja, aku benci berada di posisiku saat ini. Ntahlah. Eobseo-uyo.. aku sama sekali tidak menemukan seseorang pun yang sangat mengerti dengan keadaanku. Aku benci keadaanku saat ini.
Aku mengenal cinta yang salah. Aku benci namja itu.
Awal mula aku hanya ingin menanggapinya karena aku merasa kasihan padanya, aku ingin membantunya untuk bangkit. Tidak ada seorangpun yang mengerti sebenarnya maksud dari rasa ku ke namja itu. Ne, pabbo-ya. Naneun jengmal pabboseumnika! :’(
Aku ingin keluar dari keadaan ini, tapi tidak bisa. Aku malu dengan teman ku, yang dulu aku pernah merasa suka padanya. Dia meremehkanku kini, aku sama sekali tidak memiliki harga diri lagi di hadapannya. Aku ingin mati saja rasanya!!
Dia mengatakan bahwa aku ini tidak jujur pada diriku sendiri, aku mengingkari komitemn diriku yang selalu menyatakan tidak akan jatuh cinta ketika masuk kuliah, namun kenyataannya malah nihil. Aku kecewa. Kenapa aku bisa jatuh cinta dengan laki-laki brengsek seperti dia.
Niat ku sangat baik meskipun tak ada seorang pun yang mengetahui niat sesungguhnya aku baik kepadanya ingin membantunya.
Dia laki-laki yang sangat berantakan dalam hidupnya, dulu dia pernah menjadi fakboy, dan aku ingin membantunya untuk meraih jalan yang lurus kembali, namun sepertinya dia membuatku jatuh cinta hingga berlebihan kepadanya. Aku menjadi yeoja yang pabbo. Bagaimana tidak? Aku beberapa kali mentraktirnya makan, menonton film di bioskop, hingga dia pernah membuang minuman yang ku beri ke tempat sampah di depanku. Aku benci dirinya.
Pernah di suatu malam hari aku pergi ke tempat dia menyewa kontrakan rumah dimana perjalanan dari rumah ku memakan waktu lebih dari 30 menit demi mengantarkan ringkasan materi perkuliahan yang akan digunakan untuk belajar menghadapi ujian akhir semester dimana materi itu telah ku tulis kembali di lembaran-lembaran kertas yang mana membutuhkan waktu lebih dari 3 hari aku menuliskannya. Namun apa yang ku dapat? Tidak ada pengahrgaan sama sekali atas usaha-usaha yang telah aku lakukan kepadanya. Materi itu sama sekali tidak di baca, temannya memberitahuku karena dia kasian kepadaku sehingga dia yang membaca semua materi yang aku berikan kepada laki-laki brengsek itu.
Dulu aku tidak menyukainya namun dengan kekuatan magic dia membuatku sampai mengejar-ngejarnya. Itu sangat aneh. Semua orang tidak percaya padaku jika kejadian ini sangat aneh :,( aku hampir frustasi karena setelah dia berhasil membuatku jatuh cinta 100% kepadanya, dia malah meninggalkan ku begitu saja dan kini? Dia memiliki cinta yang baru, bahkan lebih cepat dari perkiraanku. Nde, geurae-yo. Sangat cepat! Disaat aku masih berada di perasaan yang sama, namun betapa bajingannya dia memiliki cinta yang baru?
Aku benar-benar benci dia seumur hidupku.
Sudah banyak hal yang aku lakukan kepada nya, aku selalu rela pulang malam diatas jam 9 malam demi bermain bersama dia mengitari kota Seoul. Secepat itukah dia mencampakkan aku? Laki-laki brengsek macam dia yang tidak akan pernah menghargai seorang wanita, hingga tega mengatakan perkataan kasar yang tak seharusnya dilontarkan kepada wanita.
Kini akan ku tutup semua cerita dan kenangan buruk yang pernah aku alami selama aku menjalani pekuliahan di Seoul ini, akan ku kubur semua kisah yang pernah aku alami saat ini. Aku tak akan pernah memaafkan dia seumur hidupku, apalagi atas perbuatan nya mencaci maki ku didepan umum ketika aku berniat baik menghampirinya dikala ia akan tanding futsal.
Penyesalanku semakin menjadi ketika teman dekatku yang aku pernah menyimpan rasa padanya berkata bahwa aku adalah wanita tidak jujur kepada komitmen ku sendiri, aku sakit sangat sakit mendengar itu keluar dari mulutnya.
Bahkan aku malu, sangat malu jika harus bertemu atau berpapasan dengannya ketika di kampus nanti, apa yang akan aku lakukan? Dan apa yang akan aku katakan? Saranghae-yo? Maldo andwae, sunggu itu tidak akan mungkin bisa terjadi. Aku menyesal. Andai waktu bisa di putar kembali aku tak akan pernah berniat membantu laki-laki brengsek itu untuk bangkit menghadapi keterpurukannya karena sekalinya dia badboy dia akan seterusnya menjadi badboy, bahkan itu yang dia katakan kepada sahabatku, Hae-You bahwa bersamaku selama ini adalah suatu kebosanan untuknya karena dia ingin menjadi fakboy saja.
Ntahlah. Aku sendiri tidak mengerti harus berbuat apa lagi kini, harapan ku telah hancur. Harga diriku telah hancur didepan laki-laki brengsek itu dan teman-temannya.
Oke, Arrasseo-yo. Kini aku bertekad untuk bangkit kembali menjadi diriku yang dulu. Diriku yang selalu ceria dan mencintai apa yang ku punya. Cho Han Rin, fighting! Kau pasti bisa !! :’)