Kisah ini berawal ketika aku masuk di
salah satu perguruan tinggi swasta di Seoul. Tadinya aku sudah berkomitmen
kepada diriku sendiri bahwa aku tidak akan jatuh cinta atau suka dengan
laki-laki ketika berada disini. Seiring berjalannya waktu, semua kata-kata ku
itu tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
Yah, aku adalah yeoja pabbo yang selalu
ingkar dengan janji-janji yang diriku buat sendiri, aku menyesali segala
perbuatanku saat ini.. ingin rasanya aku berlari ke manapun aku bisa berlari
sekuat hati tanpa ada seorang pun yang mengetahui keberadaanku, untuk aku bisa
dengan puas menyesali segala yang telah terjadi. Menyesali segala perbuatan
yang sama sekali tidak sesuai dengan ekspektasiku.
Aku merasa semua orang adalah jahat. Semua
orang sama saja, hanya memanfaatkanku saja, aku benci berada di posisiku saat
ini. Ntahlah. Eobseo-uyo.. aku sama sekali tidak menemukan seseorang pun yang
sangat mengerti dengan keadaanku. Aku benci keadaanku saat ini.
Aku mengenal cinta yang salah. Aku benci
namja itu.
Awal mula aku hanya ingin menanggapinya
karena aku merasa kasihan padanya, aku ingin membantunya untuk bangkit. Tidak ada
seorangpun yang mengerti sebenarnya maksud dari rasa ku ke namja itu. Ne,
pabbo-ya. Naneun jengmal pabboseumnika! :’(
Aku ingin keluar dari keadaan ini, tapi
tidak bisa. Aku malu dengan teman ku, yang dulu aku pernah merasa suka padanya.
Dia meremehkanku kini, aku sama sekali tidak memiliki harga diri lagi di
hadapannya. Aku ingin mati saja rasanya!!
Dia mengatakan bahwa aku ini tidak jujur
pada diriku sendiri, aku mengingkari komitemn diriku yang selalu menyatakan
tidak akan jatuh cinta ketika masuk kuliah, namun kenyataannya malah nihil. Aku
kecewa. Kenapa aku bisa jatuh cinta dengan laki-laki brengsek seperti dia.
Niat ku sangat baik meskipun tak ada
seorang pun yang mengetahui niat sesungguhnya aku baik kepadanya ingin
membantunya.
Dia laki-laki yang sangat berantakan
dalam hidupnya, dulu dia pernah menjadi fakboy, dan aku ingin membantunya untuk
meraih jalan yang lurus kembali, namun sepertinya dia membuatku jatuh cinta
hingga berlebihan kepadanya. Aku menjadi yeoja yang pabbo. Bagaimana tidak? Aku
beberapa kali mentraktirnya makan, menonton film di bioskop, hingga dia pernah
membuang minuman yang ku beri ke tempat sampah di depanku. Aku benci dirinya.
Pernah di suatu malam hari aku pergi ke
tempat dia menyewa kontrakan rumah dimana perjalanan dari rumah ku memakan
waktu lebih dari 30 menit demi mengantarkan ringkasan materi perkuliahan yang
akan digunakan untuk belajar menghadapi ujian akhir semester dimana materi itu telah
ku tulis kembali di lembaran-lembaran kertas yang mana membutuhkan waktu lebih
dari 3 hari aku menuliskannya. Namun apa yang ku dapat? Tidak ada pengahrgaan
sama sekali atas usaha-usaha yang telah aku lakukan kepadanya. Materi itu sama
sekali tidak di baca, temannya memberitahuku karena dia kasian kepadaku
sehingga dia yang membaca semua materi yang aku berikan kepada laki-laki brengsek
itu.
Dulu aku tidak menyukainya namun dengan
kekuatan magic dia membuatku sampai mengejar-ngejarnya. Itu sangat aneh. Semua orang
tidak percaya padaku jika kejadian ini sangat aneh :,( aku hampir frustasi
karena setelah dia berhasil membuatku jatuh cinta 100% kepadanya, dia malah
meninggalkan ku begitu saja dan kini? Dia memiliki cinta yang baru, bahkan
lebih cepat dari perkiraanku. Nde, geurae-yo. Sangat cepat! Disaat aku masih
berada di perasaan yang sama, namun betapa bajingannya dia memiliki cinta yang
baru?
Aku benar-benar benci dia seumur
hidupku.
Sudah banyak hal yang aku lakukan kepada
nya, aku selalu rela pulang malam diatas jam 9 malam demi bermain bersama dia
mengitari kota Seoul. Secepat itukah dia mencampakkan aku? Laki-laki brengsek
macam dia yang tidak akan pernah menghargai seorang wanita, hingga tega
mengatakan perkataan kasar yang tak seharusnya dilontarkan kepada wanita.
Kini akan ku tutup semua cerita dan
kenangan buruk yang pernah aku alami selama aku menjalani pekuliahan di Seoul
ini, akan ku kubur semua kisah yang pernah aku alami saat ini. Aku tak akan
pernah memaafkan dia seumur hidupku, apalagi atas perbuatan nya mencaci maki ku
didepan umum ketika aku berniat baik menghampirinya dikala ia akan tanding
futsal.
Penyesalanku semakin menjadi ketika
teman dekatku yang aku pernah menyimpan rasa padanya berkata bahwa aku adalah
wanita tidak jujur kepada komitmen ku sendiri, aku sakit sangat sakit mendengar
itu keluar dari mulutnya.
Bahkan aku malu, sangat malu jika harus
bertemu atau berpapasan dengannya ketika di kampus nanti, apa yang akan aku
lakukan? Dan apa yang akan aku katakan? Saranghae-yo? Maldo andwae, sunggu itu
tidak akan mungkin bisa terjadi. Aku menyesal. Andai waktu bisa di putar
kembali aku tak akan pernah berniat membantu laki-laki brengsek itu untuk
bangkit menghadapi keterpurukannya karena sekalinya dia badboy dia akan
seterusnya menjadi badboy, bahkan itu yang dia katakan kepada sahabatku,
Hae-You bahwa bersamaku selama ini adalah suatu kebosanan untuknya karena dia
ingin menjadi fakboy saja.
Ntahlah. Aku sendiri tidak mengerti
harus berbuat apa lagi kini, harapan ku telah hancur. Harga diriku telah hancur
didepan laki-laki brengsek itu dan teman-temannya.
Oke, Arrasseo-yo. Kini aku bertekad
untuk bangkit kembali menjadi diriku yang dulu. Diriku yang selalu ceria dan
mencintai apa yang ku punya. Cho Han Rin, fighting! Kau pasti bisa !! :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar